Kontak Kami

( pcs) Checkout

Buka Senin-Jum'at 07.00 s/d 20.00, Sabtu-Minggu 07.00 s/d 19.00
Toko Alat Kesehatan Mastha Medica Menyediakan berbagai macam alat kesehatan, diantaranya : tensimeter, termometer, kolostomi bag, stetoskop, nebulizer, kursi roda, alat cauter, walker, tongkat kruk, instrumen medis, timbangan, dll. Informasi selengkapnya, klik link berikut http://www.masthamedica.com/ Informasi lainnya, bisa buka link http://alatmediskesehatan.com Kami senang jika bisa melayani Anda Melayani Anda Layaknya Saudara
Beranda » Artikel & Tips Kesehatan » Bahaya Hipertensi Yang Tidak Terkontrol

Bahaya Hipertensi Yang Tidak Terkontrol

Diposting pada 9 January 2019 oleh mastha medica

Darah tinggi tidak boleh disepelekan. Hipertensi sering disebut the silent killer alias pembunuh dalam diam karena penyakit ini umumnya tidak menunjukkan gejala sampai benar-benar terlambat. Tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab stroke yang seringnya luput disadari. Sekitar 80% kasus stroke hemogarik terjadi akibat hipertensi yang tidak ditangani dengan baik.

Tekanan darah tinggi yang dibiarkan begitu saja akan merusak pembuluh darah. Lama-kelamaan, hipertensi dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan arteri dinding pembuluh darah arteri. Kondisi ini disebut dengan aterosklerosis. Aterosklerosis menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di otak.

Penyebab stroke pada orang yang punya hipertensi adalah pembuluh darah otak yang tersumbat itu pecah tiba-tiba akibat terus-menerus menerima aliran darah bertekanan tinggi. Akibatnya, otak jadi digenangi oleh darah. Bagian otak yang paling umum terpengaruh oleh perdarahan ini adalah ganglia basal, thalamus, dan otak kecil.Stroke yang diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak disebut dengan stroke hemoragik.

Ada dua jenis stroke hemoragik, antara lain:

  • Perdarahan intraserebral. Pada perdarahan intraserebral, pembuluh darah di otak pecah dan menumpahkan isinya ke jaringan otak di sekitarnya, sehingga merusak sel otak.
  • Perdarahan subarachnoid. Pada pendarahan subarachniod, pembuluh darah arteri yang berada dekat permukaan otak, pecah dan menumpahkan isinya ke rongga subarachnoid, yaitu ruang antara permukaan otak dan tulang tengkorak.

Apa saja tanda-tanda dan gejala stroke hemoragik?

Tanda dan gejala stroke hemoragik bervariasi dari setiap orang ke orang lainnya dan tergantung pada jenis stroke hemoragik.

Pendarahan intraserebral berarti pendarahan di dalam otak. Gejala dapat muncul tanpa peringatan dan memburuk setelah 30 sampai 90 menit. Tanda dan gejala tersebut di antaranya seperti:

  • Kelemahan mendadak
  • Kelumpuhan atau mati rasa di bagian manapun dari tubuh
  • Ketidakmampuan untuk berbicara
  • Ketidakmampuan untuk mengontrol gerakan mata dengan benar
  • Muntah
  • Kesulitan berjalan
  • Pernapasan tidak teratur
  • Pingsan
  • Hilang kesadaran

Pendarahan subarachnoid terjadi ketika pendarahan terjadi antara otak dan jaringan yang menutupi otak. Gejalanya bisa berupa:

  • Sebuah sakit kepala yang sangat parah yang dimulai secara tiba-tiba (Beberapa orang menggambarkannya seperti “petir.”)
  • Mual dan muntah
  • Ketidakmampuan untuk melihat cahaya terang
  • Leher kaku
  • Pusing
  • Kebingungan
  • Kejang
  • Koma

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Apa saja pengobatan untuk stroke hemoragik?

Jika Anda mengalami stroke, penting bagi Anda untuk segera mendapatkan perhatian medis. Pengobatan segera dapat menyelamatkan hidup Anda. Pengobatan mungkin melibatkan:

  • Hati-hati dalam mengontrol tekanan darah, yang dapat terlalu tinggi atau terlalu rendah
  • Obat untuk mengontrol pembengkakan otak
  • Obat untuk menghilangkan sakit kepala (tapi harus digunakan dengan hati-hati karena mereka dapat mengurangi kewaspadaan dan memberikan kesan yang salah bahwa pasien semakin parah)
  • Obat kejang seperti fenitoin

Dalam beberapa kondisi parah, prosedur bedah diperlukan untuk menghentikan pendarahan, mengurangi tekanan di dalam tengkorak dan meningkatkan kemungkinan pemulihan. Tergantung pada penyebab tertentu pendarahan, dokter akan menentukan jenis operasi, diantaranya seperti:

  • Pengobatan Aneurisma. Aneurisma dapat diperbaiki dengan menempatkan klip bedah. Cara ini dapat membantu mencegah pendarahan sebelum stroke atau pendarahan ulang.
  • Pengobatan Arteriovenous Malformasi.
  • Dekompresi Kraniotomi

Untuk membantu proses pemulihan lebih cepat, berbagai jenis terapi mungkin diperlukan. Pilihan termasuk terapi fisik, terapi okupasi, atau terapi wicara. Tujuan dari rehabilitasi adalah untuk membantu fungsi fisik dan kemampuan berbicara pasien sembuh sebanyak mungkin.

 

Semoga Bermanfaat 🙂

El

 

Artikel Terkait :

Atasi Hipertensi Dengan Olah Raga Berikut Ini

Kenali Gejala Hipotensi Sejak Dini

Makanan Sehat Penurun Tekanan Darah Tinggi

Bagikan informasi tentang Bahaya Hipertensi Yang Tidak Terkontrol kepada teman atau kerabat Anda.

Bahaya Hipertensi Yang Tidak Terkontrol | Mastha Medica

Belum ada komentar untuk Bahaya Hipertensi Yang Tidak Terkontrol

Silahkan tulis komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Mungkin Anda tertarik produk berikut ini:
OFF 6%
Rp 600.000 Rp 635.000
Ready Stock
SIDEBAR
})