
Tensimeter Digital merupakan alat yang lebih mudah digunakan dibandingkan tensimeter manual. Alat ini bisa memberikan nilai hasil pengukuran tekanan darah tanpa harus mendengarkan bunyi aliran darah dan hasil pengukuran tekanan darah bisa Anda lihat pada layar. Hasil pengukuran tekanan darah dapat menunjukkan kesehatan Anda.
Memahami Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah
Terdapat dua angka yang tertera pada alat pengukur tekanan darah. Angka di atas menunjukkan tekanan sistolik, sedangkan angka di bawah menunjukkan tekanan diastolik.
Tingkat tekanan darah diukur dalam skala mmHg atau milimeter air raksa (merkuri). Di dunia medis, raksa digunakan sebagai unit pengukuran standar untuk tekanan darah. Dari hasil pemeriksaan tekanan darah, dapat dikategorikan sebagai berikut:
- Normal
Tingkat tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg dapat dikatakan normal. Jika tekanan darah Anda normal, pertahankan dengan makan dengan nutrisi seimbang dan berolahraga secara rutin.
- Prahipertensi
Tekanan darah Anda dapat masuk dalam kategori ini jika berkisar antara 120-129 mmHg sistolik dan 80 mmHg diastolik. Apabila tidak segera diatasi, prehipertensi dapat berisiko menjadi gejala hipertensi.
- Hipertensi derajat 1
Tekanan darah Anda berkisar 130-139 mmHg sistolik atau 80-89 mmHg diastolik, termasuk hipertensi derajat 1. Namun, Anda belum tentu mengalami hipertensi derajat 1 jika pemeriksaan ini baru dilakukan satu kali. Dokter akan mengulang pemeriksaan untuk memastikan.
- Hipertensi derajat 2
Anda dapat didiagnosa hipertensi derajat 2 apabila tekanan darah Anda secara konstan berada di atas 140/90 mmHg. Jika tekanan darah Anda mencapai batas ini, dokter akan meresepkan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang perlu dikonsumsi secara rutin, serta menyarankan Anda untuk menerapkan pola hidup lebih sehat.
- Krisis Hipertensi
Jika tekanan darah Anda mencapai lebih dari 180/120 mmHg, tunggu selama lima menit lalu ulangi pemeriksaan Anda. Jika tekanan darah Anda masih sama, maka Anda harus memeriksakan diri ke dokter karena sudah masuk dalam kategori krisis hipertensi. Waspadai juga gejala lain yang mungkin menyertai yaitu nyeri di dada, napas tersengal-sengal, nyeri punggung, rasa lemas atau mati rasa, perubahan pada penglihatan, atau kesulitan berbicara.
Sebaliknya, jika tekanan darah Anda sering berada di bawah 90/60 mmHg, Anda mungkin mengalami tekanan darah rendah atau hipotensi. Hipotensi juga bisa disertai dengan rasa pusing, karena kurang pasokan oksigen dalam darah. Kondisi ini dapat berisiko tinggi pada kesehatan dan perlu segera ditangani oleh dokter.
Frekuensi pemeriksaan tekanan darah akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dengan kondisi kesehatan serta hasil tekanan darahnya yang terakhir.
- Apabila tekanan darah Anda termasuk normal, yaitu kurang dari 120/80 mmHg maka tidak masalah jika Anda memeriksanya setiap 2 tahun sekali, atau sesuai dengan anjuran dokter Anda.
- Apabila Anda mengalami pra hipertensi, di mana tekanan darah sistolik di antara 120-139 mmHg dan diastolik 80-96 mmHg, maka setidaknya Anda melakukan pemeriksaan tekanan darah satu tahun sekali.
- Jika Anda sudah memasuki tahap hipertensi, yaitu tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, sebaiknya konsultasikan hal tersebut pada dokter Anda.
Semoga Bermanfaat 🙂
El
Link Produk Terkait :
Jual TENSIMETER OMRON HEM-7322 AUTOMATIC BLOOD PRESSURE MONITOR
Jual Tensi Digital Omron Hem 7200
Jual Alat Tensi Darah Digital Omron JPN 600 Elektrik
Jual TENSIMETER OMRON HEM-6221 DIGITAL WRIST BLOOD PRESSURE MONITOR
Belum ada komentar untuk Cara Membaca Tekanan Darah Pada Tensi Digital